Sabtu, 01 September 2012

Seharusnya Pemuda/KNPI Bergerak…!!!

Pendahuluan

Pemuda adalah harapan bangsa, pemimpin masa depan, dan agen perubahan. Demikinalah untaian kata yang banyak kita temukan yang mengungkapkan posisi dan peranan pemuda. Dalam persepektif historis peran pemuda dalam perubahan sosial di tanah air tidak bisa dipungkiri dan sudah terjadi sejak masa pembentukan negeri ini. Teriakan kata ‘perubahan’ dengan berbagai dinamika gerakannya telah menentukan Indonesia memasuki lembaran demi lembaran sejarah dengan variasi warna dan konfigurasinya. Pemuda lah yang menjadi motor penggerak perubahan sampai jaman kiwari.

Kini fenomena kepemudaan dan organisasi kepemudaan mulai terkontaminasi oleh pragmatisme dan hedonisme yang berakibat terdistorsinya nilai-nilai idealisme perjuangan. Pemuda seperti telah kehilangan arah perjuangan dan jati dirinya, sehingga yang muncul adalah suara-suara yang menggambarkan citra kelabu Pemuda. KNPI yang mengklaim diri sebagai refresentasi pemuda sangat bertanggungjawab terhadap fenomena tersebut, jika tidak, maka klaim KNPI sebagai organisasi tempat berhimpun pemuda hanyalah aku anga saja. Karena itu, KNPI harus mempunyai perhatian terhadap dinamika kepemudaan yang dimanifestasikan dalam bentuk pemikiran dan karya nyata, pengembangan dan pemberdayaan Pemuda, sehingga pemuda bisa kembali kepada jati dirinya.

Seriring dengan dinamika kepemudaan diatas, DPD KNPI akan melaksanakan Musyawarah Kabupaten (MUSKAB) XII. Sebuah perhelatan tiga tahunan yang menandakan terjadinya sebuah proses kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan di tubuh KNPI. Dalam perspektif substansi, MUSKAB ini harus dijadikan momentum strategis dalam menata DPD KNPI ke depan serta mengartikulasi isue-isue aktual kepemudaan, sehingga DPD KNPI bisa berkifrah sesuai dengan fitrahnya yang pada gilirannya akan berimbas terhadap kemajuan KNPI, OKP yang berhimpun serta bagi Kabupaten Sukabumi.



KNPI Ke Depan Dalam Konteks Pemberdayaan Pemuda

Ide dasar pembentukan KNPI adalah ikhtiar menghantarkan generasi muda Indonesia kemasa depan sebagai suatu generasi yang sehat, tangguh dan bertanggungjawab. Bagaimana seharusnya pemuda dipersiapkan untuk berpartisifasi dan memberikan sumbangan yang nyata kepada pembangunan bangsa dan negara, dan bekal apa pula yang harus diberikan kepada pemuda di dalam menatap dan menuju hari esok dengan tetap berpijak pada pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu pancasila dan UUD 1945.

Pemuda merupakan urat nadi bangsa sekaligus sebagai “human resource” dari potensi bangsa yang harus di bina, diarahkan dan diberdayakan sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dalam rangka itulah, maka usaha pemberdayaan (empowering) pemuda/KNPI merupakan gerakan yang tidak bisa ditawar-tawar oleh DPD KNPI kedepan ;

Social empowering (pemberdayaan masyarakat) ; pemberdayaan pemuda yang memperkuat posisi kemasyarakatan setiap pemuda sehingga mampu bersosialisasi secara mengakar di tengah-tengah masyarakat. Penguatan posisi sosial para pemuda memungkinkan setiap pemuda menempati posisi sosial yang kuat dimasyarakat sesuai dengan kultur masyarakat Kabupaten Sukabumi. Upaya mendorong setiap pemuda yang berkeinginan untuk meniti karier dibidang sosial-pemerintahan harus didorong sedemikian rupa oleh DPD KNPI dalam memperbesar peluang penempatan lini-lini penting tersebut.

Intelectual empowering (pemberdayaan intelektual) ; pemberdayaan pemuda dengan memperkuat kapasitas intelektual para pemuda sehingga mampu menempatkan diri dalam wacana kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama serta mampu menjawab tantangan kondisi kemasyarakatan yang semakin membutuhkan sikap-sikap intelek. Kesan ‘kerumunan pemuda’ yang sangat melekat pada Komite Nasional Pemuda Indonesia harus dikikis sedemikian rupa melalui pemberdayaan intelektual para pemuda. Kajian-kajian kenegaraan, kepemerintahan, Kemasyarakatan dan keagamaan dalam tinjauan intelektual harus dilakukan oleh DPD KNPI Kabupaten Sukabumi, sehingga para pemuda dan fungsionaris organisasi memiliki kakuatan intelektual (quwwatul fikrah) yang memadai;

Economic and walfare empowering (pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan) ; diakui atau tidak, kerja organisasi adalah kerja nirlaba (nonprofit). Pemuda sering dihadapkan pada dilema peran keorganisasian dan perjuangan - yang pada akhirnya keduanya sering terabaikan. DPD KNPI Kabupaten Sukabumi harus mampu memberi jalan terhadap dilema pemuda dalam peran ke-organisasian melalui perbaikan ekonomi dan kesejahteraan para pemuda sehingga kerja organisasi dapat menjadi maksimal yang sinergis dengan usaha-usaha memperbaiki ekonomi (ishlah iqtishad) menuju kekuatan ekonomi (quwwatul iqtishadiyyah) secara umum;

Institutional empowering (pemberdayaan kelembagaan) ; penguatan kelembagaan dan manajemen mutlak dilakukan. Karena “kelompok kecil yang memiliki manajemen akan mengalahkan kelompok besar yang tidak memiliki manajemen”.

Character empowering (Pemberdayaan Karakter); Pemuda adalah sosok manusia yang memiliki karakter yang khas, yaitu kritis, idealis dan progresif. Dalam konteks sejarah bangsa, karakter pemuda Indonesia yang menghantarkan Indonesia menjadi negara yang merdeka adalah Cinta bangsa (nasionalisme), militansi perjuangan, rela berkorban, bersatu dan gotong royong. Dalam kondisi kekinian seiring dengan melemahnya karakter bangsa (charakter bangsa) dikalangan pemuda, maka KNPI sebagai lembaga refsentasi pemuda perlu melakukan usaha-usaha dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan karakter bangsa demi terwujudnya kejayaan dan kemajuan bangsa.

KNPI Dalam Konteks Laboratorium Kader

Sebagaimana disebutkan bahwa fungsi KNPI adalah “Sebagai laboratorium kader bangsa yang independen dan berwawasan kebangsaan” (AD Bab VI pasal 7). Dalam konteks laboratorium kader, ada dua peran perkaderan di dalam organsiasi yang harus diperhatikan oleh KNPI, yaitu pertama KNPI sebagai organisasi kader dan peran Kedua adalah kaderisasi dalam organisasi KNPI.

Sebagai organisasi kader dimaksudkan bahwa KNPI berperan dalam orientasi pengembangan program serta aktivitasnya harus berperan sebagai mesin pencetak kader yang berkualitas bukan kuantitas. Organisasi KNPI dengan paradigma ini tidak akan pernah kehabisan kader untuk kepemimpinan organisasinya, bahkan siap untuk menjadi pemimpin bangsa.

Sedangkan paradigma kaderisasi organisasi dalam KNPI dimaksudkan bahwa KNPI dalam mengembangkan aktivitas dan orientasi programnya harus didasarkan pada tujuan peningkatan kualitas aktivitas kader.

Salam Pemuda.

Jadi Cagub Malut, Bupati Kepsul Terganjal Isu Korupsi


TERNATE - Isu korupsi di Kepulauan Sula (Kepsul) tampaknya terus membayangi langkah Ahmad Hidayat Mus (AHM) maju sebagai gubernur Maluku Utara (Malut) 2013. Bupati Kepsul itu, disebut-sebut terlibat dalam dua kasus dugaan korupsi, yakni kasus korupsi anggaran pembangunan Masjid Raya Sanana dan kasus korupsi anggaran pembangunan jembatan Wai Kol Bota yang tengah ditangani penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Malut saat ini. 

“Dua kasus ini merupakan preseden buruk dalam kepemimpinan AHM,” tandas Ketua KNPI Kepsul Munir Banapon kepada Malut Post (JPNN Group).

Munir mengatakan, kepercayaan masyarakat terhadap AHM menurun akibat isu keterlibatnnya dalam dua kasus korupsi tersebut. Menurut Munir, AHM bisa membalik isu tersebut jika dirinya ikut mendorong aparat penegak hukum untuk menuntaskan dua kasus korupsi itu.

“Dengan begitu, masyarakat akan kembali percaya padanya. Namun, jika AHM tidak turut membantu mendorong percepatan dua kasus tersebut, masyarakat Kepsul akan memilih figure alternative pada momentum Pilgub nanti” ujarnya.

Pendapat Munir ini dibantah kubu AHM. Tim Pemenangan AHM, Mandala Sangadji yakin AHM tidak terlibat dalam dua kasus korupsi tersebut. “Saya kira itu hanya dendam pribadi saja. Dan itu hanya sebagian kecil yang selalu menebar isu korupsi,” katanya. Sebaliknya, dia mengklaim AHMN mendapat dukungan luas dari masyarakat Kepsul.

“Saya sering turun ke Taliabu, Mangoli dan Sula Besi. Dan saya buktikan sendiri bahwa sebagian besar masyarakat masih menginginkan AHM,” imbuhnya. (mg-02/fai)